Wednesday, March 3, 2010

Imam Muslim Pimpin Doa di Kongres AS

Pembimbing rohani di Universitas Duke, Imam Abdullah Antepli diberi kesempatan untuk membacakan doa pembuka di Kongres AS, Rabu (3/3) Tradisi membacakan doa pembuka sebelum para anggota Kongres bersidang dimulai sejak tahun 1789, tapi selama itu pula baru tiga kali pembacaan doa pembuka dipimpin oleh seorang imam Muslim, termasuk Antepli.

Antepli mengatakan, kesempatan yang diberikan pada pemuka agama Islam untuk memimpin doa pembuka di Kongres merupakan saat yang tepat karena Muslim dan Islam sekarang sedang menjadi pusat perhatian di AS.

"Berita bahwa seorang Imam Muslim membacakan doa pembuka di Kongres ibarat udara segar. Hal ini meringankan beban dalam hati dan pikiran banyak warga Muslim yang terluka dengan kenyataan yang mereka alami pasca serangan 11 September 2001," ujar Imam Antepli.

Pasca serangan itu, banyak warga Muslim di AS yang jumlahnya dipekirakan mencapai 7 sampai 8 juta jiwa, mengalami diskriminasi atau dicurigai yang melanggar hak-hak sipil mereka.

Anggota Kongres, David Price dari North Carolina memuji Antepli yang juga pendiri serta anggota eksekutif Muslim Chaplain Association dan anggota National Association of College and University Chaplains.

"Selama dua tahun pengabdiannya sebagai pembimbing rohani bagi Muslim di Universitas Duke, ia sudah melakukan banyak prestasi dalam menyebarkan perbedaan dan saling pemahaman. Suatu kehormatan besar, dia ada di sini untuk membawakan doa pembuka," puji Price pada Antepli.

Aula Kongres hari itu penuh dengan warga masyarakat Muslim dan para pimpinan organisasi Muslim yang sengaja datang untuk menyaksikan Antepli membacakan doa. Salah seorang muslimah, Aisha Yasin mengaku hatinya bergetar bahagia menyaksikan seorang Muslim membawakan doa di Kongres.

"Mengagumkan. Perasaan saya senang melihat seorang Muslim dilibatkan dalam sebuah tradisi yang sudah mengurat akar dalam sejarah Amerika," ungkap Aisha.

Pemuka Muslim dari Islamic Society of North America (ISNA), Dr. Mohamed El Sanusi juga sangat terkesan melihat moment yang jarang sekali terjadi di Kongres AS, kemarin. "Peristiwa ini sangat penting bagi komunitas Muslim, mereka akan merasa bangga karena merasa sudah diikutsertakan dalam masyarakat," kata El Sanusi.

"Ini menunjukkan bahwa masih ada harapan, meski apa yang semua telah terjadi, apa yang ditulis media tentang Muslim. Muslim merupakan bagian dari rakyat AS dan itu tak terbantahkan," sambungnya.

Antepli membuka doanya di hadapan Kongres AS dengan ucapan salam "Assalamu'alaikum." Dalam doanya ia meminta agar Allah memberikan sinar penerang bagi seluruh anggota Kongres.

"Ya ... Allah segala bangsa, berikanlah kebaikan pada Kongres yang terhormat ini. Lindungilah para pembuat keputusan penting ini dengan cahayaMu. Jadilah sumber kekuatan dan ketengangan yang membuat mereka mampu melayaniMu dan memuliakan namaMu, dengan cara melayani rakyat dari bangsa yang besar ini dan kepada seluruh umat manusia tanpa memandang jenis kelamin, etnis atau agamanya," demikian potongan doa Antepli.

No comments: